Putih
Abu-Abu
Rasanya
baru kemarin hari pertama saya memakai seragam putih abu-abu, tapi kenyataannya
1 tahun sudah saya menaggalkan baju itu di dalam lemari. Kangennnnn banget
rasanya sama masa-masa SMA. Tempat dimana kita mulai beranjak dewasa, punya banyak
teman, mulai memikirkan masa depan, mengenal apa itu cinta terhadap lawan jenis
,dan masih banyak lagi. 3 tahun… 3tahun menjadi sesosok bagian dari putih
abu-abu membuat saya sangat mencintai masa- masa itu. Berawal dari pertama kali
masuk SMA, ada pembagian kelas yang di kelompokkan menurut nilai tertinggi dan
nilai terendah saat test masuk. Kelas X terdiri dari tujuh kelas, dimana saya
menempati urutan kelas terakhir itu, X7. Kekecewaan dan pertanyaan dalam diri muncul, “ gak salah gue masuk
kelas paling akhir? Kelas buangan ?” semangat saya pertama kali memasuki masa
putih abu-abu saat itu mulai turun seturun-turunnya. Tapi, hampir memasuki
minggu kedua sekolah, wali kelas memberi tahu kalau X7 itu bukan kelas
‘bengkel’ namun sebaliknya malah menjadi sebagai kelas unggulan. Ya, jadi
urutan kelas dari nilai tertinggi sampai terendah itu dimulai dari kelas X7
sampai X1. Leganya hati rasanya mendengar itu semua. Sampai di penghujung kelas
X, saat pembagian rapor pertama kali di bangku SMA. deg-degan itu berlipat
antara naik atau engga dan kelas XI nanti saya masuk jurusan IPA atau IPS? Dan
akhirnya semua telah dilalui saya naik dan masuk jurusan IPA, jurusan yang
memang orang tua saya inginkan.
Dikelas
XI saya mulai memperdalam ilmu-ilmu sains, pusing memang, pusing sangat malah
menurut saya. Tapi, itu memang tugas saya sebagai pelajar. Suka ga suka kita
harus telan itu semua. Di kelas XI ini juga saya menemukan teman-teman yang
baik dan lumayan solid saya pikir. Kita menamakan diri kita sebagai PREPADU
yaitu persatuan ipa dua. Kita juga gak ketinggalan bikin jaket kelas sebagai simbol
dan kenang-kenagan kelas kami. Di kelas XI juga saya merasakan yang namanya
cinta pertama. Indah memang, kalau kata orang mah serasa dunia milik berdua,
tapi tetap saja akhirnya menyakitkan. Yaitulah salah satu asem manis kehidupan
yang menurut saya semua orang pasti pernah rasakan. Saat dipenghujung kelas XI
kita juga dibuat deg-degan dengan ‘gosip’ kalau kelas XII nanti kelas kita
bakal di acak lagi. Rasanya gak mau pisah dengan teman-teman yang sudah saya
anggap seperti keluarga saya ini. Benar saja di kelas XII kita tetap bersama.
Prepadu semakin solid. Berjuang bersama melawan soal-soal try out dan soal-soal
UN. Kita pun saling menyemangati dalam hal masuk ke perguruan tinggi pilihan
masing-masing. Di saat kelulusan tiba, rasa bahagia itu sudah tak tertahan
lagi. Rasanya pengen teriak sekenceng-kencengnya. Akhirnya kiata beranjak
dewasa juga . Masuk Universitas. Hal yang sangat didambakan bagi siswa SMA.
Tapi, dibalik kebahagiaan itu, terselip kesedihan dimana kita harus
meninggalkan masa putih abu-abu yang sangat bewarna, yang sangat berarti,
teman-teman yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri, sekolah yang dianggap
sebagai rumah kedua, dan kelas yang sudah dianggap sebagai kamar tempat kita
berkumpul bersama. Satu kata yang pasti akan selalu terucap kalau mengenag itu
semua, kangen ! itu yang saya rasakan sekarang. Mungkin itu yang teman-teman saya rasakan juga.
Walaupun
kita masih melakukan kontak satu sama lain, tapi rasa rindu itu masih sangat
terasa sekali. Ingin rasanya kembali ke
masa-masa itu. Masa putih abu-abuku yang gak akan pernah dilupain. Mungkin
benar kata orang-orang kalau masa putih abu-abu itu masa yang paling
menyenangakan. Kangen banget sama PREPADU , kalau ada waktu kumpul bareng lagi
yah miss you all :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar